Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dandim Galus Hadiri Penyaluran Bantuan Ketahanan Pangan di Ulun Tanoh

humannesia.com / Blangkejeren - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0113 Gayo Lues, Letkol Krimanto SPd menghadiri penyaluran bantuan untuk ketahanan pangan hewani dan nabati di Desa Ulun Tanoh Kecamatan Kutapanjang, Senin (12/12/2022).

Desa Ulun Tanoh Gayo Lues

Dandim Gayo Lues, Krismanto dalam rilis dikirim ke media ini, Selasa (13/12) mengatakan, bahwa kita harus mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia global, jangan sampai kita menjadi penonton.

"Hal ini sangat erat hubungannya dengan stunting yaitu pemenuhan kebutuhan dalam memanfaatkan lahan pekarangan untuk menyiapkan generasi pintar," kata Krismanto.

Dikatakannya, ini merupakan kunjungan keempat kalinya ke Desa Ulun Tanoh. Pertama, setelah lepas sambut bersilahturrahmi ke desa ini dan yang kedua, selang dua hari kemudian kami langsung berkunjung menyerahkan bibit ikan mas.

Selanjutnya kunjungan ketiga, peresmian kampung tangguh Pancasila dan yang keempat, hari ini kembali lagi memyerahkan secara simbolis program ketahanan pangan dalam menentaskan stunting.

"Mari kita bersama-sama membangun ketahanan pangan dan menjadikan desa ini bebas dari stunting dengan memanfaatkan lahan yang tersedia," ajak Krismanto.

Camat Kutapanjang diwakili oleh Sukarno dalam arahannya mengajak, mari sama-sama kita dukung program desa ini dan tolong kita menjaga hewan ternak.

"Masalah hewan ternak milik masyarakat sudah dibuat qanunnya yang sama-sama harus kita kawal dan jaga bersama," ujarnya.

Sementara Kepala Desa Ulun Tanoh, Suhardinsyah SPd menjelaskan, masyarakat Desa Ulun Tanoh menerima bantuan untuk ketahanan pangan berupa hewani dan nabati bersumber daei dana desa anggaran tahun 2022.

"Bantuan itu berupa lima pot dan tiga macam bibit, yakni seledri, pakcoy dan sawi keriting," sebutnya.

Suhardinsyah menuturkan, kepada semua masyarakatnya bantuan ini apabila dimanfaatkan dengan baik. Insya Allah dapat mengurangi pengeluaran sehari-hari.

Kata mantan aktivis BEM FKIP USK ini, bayangkan saja perhari Rp.10.000 x 183 kepala keluarga x 12 bulan, jumlahnya mencapai Rp.648.000.000. Apabila diakumulasikan dalam satu tahun lumayan besar, ini hanya khusus untuk sayur-sayuran saja.***

Laporan : Baihaqi