Kapolresta Banda Aceh dan Kapolres Aceh Besar Kerja Sama dengan Kacabdisdik Sosialisasikan Perilaku Negatif Pelajar
humannesia.com - BANDA ACEH - Dalam upaya pencegahan perilaku negatif peserta didik yang berdampak pada keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Kapolresta Banda Aceh dan Kapolres Aceh Besar bekerja sama dengan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Kegiatan sosialisasi yang diikuti semua Kepala SMA, SMK dan SLB dan pengawas sekolah Banda Aceh dan Aceh Besar dilaksanakan di Aula Cabdisdik setempat, Rabu (31/1/2024) kemarin
Kapolresta Banda Aceh diwakili Kasat Bimas, Kompol Rizal Fahlufi SE MSi menyampaikan, pentingnya perhatian semua elemen masyarakat dalam rangka pencegahan prilaku negatif pada remaja tak kecuali di sekolah.
"Sekolah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang menjadi tumpuan untuk dikembangkan potensi dan bakat minat mereka dengan nilai-nilai positif," ujar Rizal.
M
Nilai-nilai positif itu kata Rizal, melalui kegiatan intra kurikuler dan ekstrakurikuler yang pada akhirnya peserta didik akan berkolaborasi dengan masyarakat di lingkungannya masing-masing dan menaburkan nilai-nilai positif.
Sementara itu, Kapolres Aceh Besar diwakili Iptu Reza Sahputra SE menjelaskan, beberapa hal yang meyebabkan terjadinya perilaku negatif antara lain, krisis identitas dan kontrol diri yang lemah.
Sehingga dampaknya tidak mampu mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat dan tidak dapat diterima oleh lingkungan serta tidak mampu mengontrol diri sesuai dengan pertumbuhan jiwanya, sehingga terseret pada perilaku nakal dan menyimpang.
"Karena salah dalam memilih teman, sehingga terbawa dalam tingkah laku yang negatif. Pergaulan dalam lingkungan sosial yang kurang baik akan berpengaruh pada perilaku yang negatif juga merupakan perilaku menyimpang," ungkap Reza.
Ia menuturkan, beberapa cara penangkalan dan pencegahan dari prilaku negatif antara lain, membangun kehidupan keluarga yang harmonis dan menyenangkan.
"Menanamkan keimanan dan ketaqwaan sejak dini, dengan banyak memberikan pengajaran tentang nilai-nilai agama, etika dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal terpenting dilaksanakan," sebut Reza.
Selanjutnya, pemberikan perhatian dan kasih sayang yang besar terhadap remaja, memberikan keteladanan hidup yang baik dan benar kepada remaja.
Reza mengutarakan, contoh-contoh keteladanan hidup yang baik dan benar yakni, mendorong remaja untuk berkreasi positif, konstruktif dan edukatif, serta masih banyak lagi hal- hal positif yang dapat dilakukan dalam rangka penganggulangan tersebut.
Sedangkan Kacabdisdik Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Syarwan Joni MPd dalam arahannya, memberikan apresiasi atas terlaksannya kegiatan ini sangatlah penting.
Kata Syarwan dimana akhir-akhir ini banyak perilaku negatif yang terjadi di masyarakat melibatkan remaja seperti geng motor, kelompok begal.
"Kegiatan ini memiliki arti yang sangat penting dan perlu disosialisasikan kepada masyarakat serta di sekolah-sekolah," pinta Syarwan.
Lebih lanjut Syarwan mengharapkan, aksi nyata di lapangan yang harus dilakukan oleh para kepala sekolah dan dewan guru yang berada di wilayahnya untuk membentuk tim penanggulangan di sekolah-sekolah.
"Contohnya melakukan sosialisasi ke peserta didik dan membangun komunikasi yang inten dengan unsur Forkopimcam yang ada di wilayah masing-masing," pungkasnya.(***)
Kegiatan sosialisasi yang diikuti semua Kepala SMA, SMK dan SLB dan pengawas sekolah Banda Aceh dan Aceh Besar dilaksanakan di Aula Cabdisdik setempat, Rabu (31/1/2024) kemarin
Kapolresta Banda Aceh diwakili Kasat Bimas, Kompol Rizal Fahlufi SE MSi menyampaikan, pentingnya perhatian semua elemen masyarakat dalam rangka pencegahan prilaku negatif pada remaja tak kecuali di sekolah.
"Sekolah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya peserta didik yang menjadi tumpuan untuk dikembangkan potensi dan bakat minat mereka dengan nilai-nilai positif," ujar Rizal.
M
Nilai-nilai positif itu kata Rizal, melalui kegiatan intra kurikuler dan ekstrakurikuler yang pada akhirnya peserta didik akan berkolaborasi dengan masyarakat di lingkungannya masing-masing dan menaburkan nilai-nilai positif.
Sementara itu, Kapolres Aceh Besar diwakili Iptu Reza Sahputra SE menjelaskan, beberapa hal yang meyebabkan terjadinya perilaku negatif antara lain, krisis identitas dan kontrol diri yang lemah.
Sehingga dampaknya tidak mampu mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat dan tidak dapat diterima oleh lingkungan serta tidak mampu mengontrol diri sesuai dengan pertumbuhan jiwanya, sehingga terseret pada perilaku nakal dan menyimpang.
"Karena salah dalam memilih teman, sehingga terbawa dalam tingkah laku yang negatif. Pergaulan dalam lingkungan sosial yang kurang baik akan berpengaruh pada perilaku yang negatif juga merupakan perilaku menyimpang," ungkap Reza.
Ia menuturkan, beberapa cara penangkalan dan pencegahan dari prilaku negatif antara lain, membangun kehidupan keluarga yang harmonis dan menyenangkan.
"Menanamkan keimanan dan ketaqwaan sejak dini, dengan banyak memberikan pengajaran tentang nilai-nilai agama, etika dan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal terpenting dilaksanakan," sebut Reza.
Selanjutnya, pemberikan perhatian dan kasih sayang yang besar terhadap remaja, memberikan keteladanan hidup yang baik dan benar kepada remaja.
Reza mengutarakan, contoh-contoh keteladanan hidup yang baik dan benar yakni, mendorong remaja untuk berkreasi positif, konstruktif dan edukatif, serta masih banyak lagi hal- hal positif yang dapat dilakukan dalam rangka penganggulangan tersebut.
Sedangkan Kacabdisdik Wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Syarwan Joni MPd dalam arahannya, memberikan apresiasi atas terlaksannya kegiatan ini sangatlah penting.
Kata Syarwan dimana akhir-akhir ini banyak perilaku negatif yang terjadi di masyarakat melibatkan remaja seperti geng motor, kelompok begal.
"Kegiatan ini memiliki arti yang sangat penting dan perlu disosialisasikan kepada masyarakat serta di sekolah-sekolah," pinta Syarwan.
Lebih lanjut Syarwan mengharapkan, aksi nyata di lapangan yang harus dilakukan oleh para kepala sekolah dan dewan guru yang berada di wilayahnya untuk membentuk tim penanggulangan di sekolah-sekolah.
"Contohnya melakukan sosialisasi ke peserta didik dan membangun komunikasi yang inten dengan unsur Forkopimcam yang ada di wilayah masing-masing," pungkasnya.(***)
Kontributor : Baihaqi