Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Turunkan Angka Bullying, SDN Krueng Ukam II Beutong Gunakan Monitoring CCTV

humannesia.com / SUKA MAKMUE - Dalam upaya menurukan angka bulliying di sekolah, salah satu sekolah penggerak SD Negeri Krueng Ukam II Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya menggunakan monitoring melalui CCTV.
SD Negeri Krueng Ukam

Kepala SD Negeri Krueng Ukam II, Muhammad Yunus SPd MSi kepada media ini, Senin (14/8/2022) mengatakan, kasus bulian atau bulliying kerap terjadi dilakukan oleh murid di sekolah.

"Untuk menurunkan angka bulliying itu, SD Negeri Krueng Ukam II melakukan monitoring melalui CCTV yang di pasang pada beberapa titik di perkarangan sekolah," kata M Yunus.

Dikatakannya, pihak sekolah membentuk tim monitoring anti bullying dengan melibatkan kepala sekolah, guru, peserta didik dan orang tua atau wali murid.

Dari monitoring melalui CCTV itu terjadi penurunan angka bullying sebelum terbentuk tim Monitoring Closed Circuit Television (MNCTV) dan sesudah dari 22,76 % menjadi 8,13%.

"Jumlah CCTV yang terpasang ada 12 titik, 4 titik diperkarangan sekolah. 6 titik dalam ruang kelas I sampai VI, 1 titik di perpustakaan dan 1 titik dalam kantin sekolah," sebut M Yunus yang juga Ketua PGRI Nagan Raya ini.

Monitoring melalui CCTV ini mendapat dukungan dari Kepala Desa Lhok Seumot tempat sekolah berdiri, Burhanuddin menyambut baik langkah yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam upaya menurunkan angka bulliying.

Menurutnya, langkah-langkah pencegahan bullying itu diantaranya, dibentuk tim monitoring, diadakan rapat koordinasi tim monitoring, disosialisasi program Monitoring Closed Circuit Television (MNCTV) kepada orang tua peserta didik, disosialisasi program Monitoring Closed Circuit Television (MNCTV) kepada peserta didik.

"Di monitoring oleh tim monitoring, apabila kedapatan peserta didik melalkukan kasus bullying yang terekam lewat CCTV akan dipanggil dan diperlihatkan rekaman CCTV kepada peserta didik dan dibina oleh tim yang bertugas membina adalah stategi yang harus dilakukan," ujar Burhanuddin.

Kemudian katanya, di peringatkan tidak mengulanginya lagi, di catat dalam buku catatan binaan peserta didik dan diminta untuk membubuhkan tanda tangan serta antara pelaku dan korban disuruh minta maaf dan bersalaman

"Apabila kedapatan mengulangi lagi perbuatan yang sama (bullying) akan dipanggil orang tuanya untuk dibina lebih lanjut," ucap Burhanuddin.(*)

Penulis : Baihaki