Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

BAGAIMANA MENJADI SUKSES ?

humannesia.com - Pada suatu hari di 1977, Christopher Gardner sedang bersiap pergi untuk menjual alat kedokteran kepada seorang klien. Ia berjalan menuju mobil bututnya di sebuah lahan parkir. 
Christopher Gardner Miliarder

Sebuah mobil Ferrari merah mendekat dan berhenti di lahan parkir yang sama. Tiba-tiba, Chris begitu tertarik dengan orang yang bisa memiliki mobil tersebut. 

Ia bertanya,”What do you do? How do you do that?”

Kemudian, mereka menjadi akrab dan berbincang saat makan siang. 
Chris adalah salah satu salesman alat kedokteran yang tinggal di San Fransisco dengan penghasilan yang tidak pernah mencapai $10.000 setahun. 

Tentu saja ini jumlah yang sangat kecil saat itu. Apalagi Chris harus membiayai anak dan istrinya. Itulah yang membuat Chris mulai berpikir tentang pekerjaan yang lebih baik. 
Lewat Bob Bridges, pria yang mengendarai Ferrari itu, Chris mulai mengenal dunia baru bernama perdagangan saham. 

Saking tertariknya, ia bahkan membatalkan beberapa janji pertemuan dengan beberapa dokter calon pelanggannya hanya untuk bisa bertemu dengan manajer di perusahaan pialang ternama ini.
 
Ia pun akhirnya mendaftar untuk menjadi salah satu pialang di Dean Witter. Cita-citanya itu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa penjualan alat kedokterannya menurun dan kadang tidak menjual apa-apa dalam satu bulan. 

Tentu saja ini punya konsekuensi lain, yaitu ia jadi sering bertengkar dengan sang istri. 
Pada pertengkaran terakhir, Chris kehilangan kesabaran dan sempat mendorong istrinya ke jalan hingga terserempet bus. Hal ini menyebabkan ia diadukan atas kasus kekerasan dalam rumah tangga. 

Ia ditahan selama 10 hari, lebih dari yang seharusnya karena ternyata ia juga punya denda parkir sebanyak $1.200.
Ketika ia kembali ke rumah, anak dan istrinya sudah pergi. 

Semua barang dibawa, termasuk beberapa bajunya. Alhasil, pada wawancara pertama di Dean Witter, Chris hanya mengenakan baju, jaket olahraga, dan sepatu sneaker-nya. Tapi, ia tetap berhasil mendapatkan kesempatan menjadi karyawan tidak tetap (magang) di Dean Witter. 

Selama masa itu, Chris harus mencari investor baru dengan menghubungi berbagai nama jutawan setempat. Di samping bersemangat dengan kesempatan baru di pekerjaannya, Chris juga berusaha menemui putranya yang baru berumur dua tahun. Mereka pun akhirnya tinggal bersama. 

Chris yang belum memiliki tempat tinggal membiarkan anaknya bermain-main di bawah meja kerjanya setiap hari. Pada malam hari, mereka berdua biasanya tidur di salah satu toilet di stasiun MacArthur di Oakland, California. 

Karena penghasilannya sebagai karyawan magang hanya $1000 perbulan, Chris kadang harus melakukan berbagai cara untuk menjalani hidup. 

Salah satunya dengan tinggal di penampungan tuna wisma di gereja setempat dan bahkan pernah menjual darahnya hanya untuk mendapatkan uang tambahan. 

Namun demikian, kehidupan Chris berubah ketika akhirnya ia berhasil melewati tes untuk mendapatkan lisensi sebagai pialang di Dean Witter dengan nilai yang cukup tinggi yaitu 88. Semenjak itu semuanya menjadi lebih baik hingga pada usia 34 tahun. 

Christopher Gardner berhasil mendapatkan $1 juta pertamanya dan mendirikan perusahaan investasinya sendiri. 
Kadang untuk menjadi yang nomor 1, seorang juara harus ditekan dulu ke batas terbawah sebelum memantul tinggi.